Pemetaan Gua Putih, Hutan Pendidikan Gunung Walat

penelusuran gua putih
Pengamatan kondisi struktur gua putih
        
        Gua merupakan lubang atau liang yang terbentuk dari rongga batuan yang terdapat di dalam tanah. Berkaitan dengan gua, terdapat satu keilmuan yang mempelajari tentang gua, yaitu Speologi. Speologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, “spelaion” yang berarti gua dan “logos” yang berarti ilmu. Maka dari itu Fodrd dan Cullingford (1976) mendefinisikan speologi sebagai studi ilmiah mengenai gua, di mana semua disiplin ilmu dari semua aspek yang berlaku untuk gua serta isinya. Berdasarkan keberadaan aliran udara, gua terbagi menjadi dua kategori, yaitu gua aktif (terdapat aliran udara di dalamnya) dan gua tidak aktif (gua kering), sedangkan berdasarkan bentuknya, gua terbagi menjadi dua jenis, yaitu gua vertikal dan gua horizontal (Labib et al. ..2000).

        Gua Putih, secara administratif berada di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), yang terletak di Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Bogor. Gua putih yang dikenal juga dengan nama gua Cipeureu dan gua Sumur Tangga Tujuh merupakan gua horizontal aktif yang memiliki aliran udara di dalamnya. Gua putih memiliki potensi daya tarik wisata yang cukup besar melalui pengembangan wisata khusus susur gua. Namun, sebelum menuju pengembangan wisata tersebut, diperlukan kajian biospeologi yang meliputi penggambaran dan penggambaran struktur gua serta pendataan keanekaragaman biota gua sebagai pedoman sekaligus informasi bagi pengunjung. Oleh karena itu, Rimbawan Pecinta Alam (Rimpala) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB menyelenggarakan kajian speologi gua Putih dengan tujuan : 

1. Memetakan Struktur dan Ornamen Gua Putih, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. 

2. Mengidentifikasi keanekaragaman biota di Gua Putih, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.


Eksplorasi dan Pemetaan Gua Putih
Metode pemetaan gua putih
        27-28 Mei 2023 lalu, Rimpala Fahutan IPB melaksanakan kegiatan susur sekaligus pemetaan Gua Putih. Kegiatan ini diinisiasi oleh divisi Olahraga Alam Bebas Rimpala dalam program kerja “Pemetaan gua”, dengan mengajak seluruh anggota Rimpala untuk ikut serta andil dalam proses pemetaan gua ini. Adapun data yang diambil berupa komponen fisik gua (ketinggian lokasi, suhu, kelembaban, dan struktur gua) dan komponen biotik gua. Data kedua ini dikumpulkan dengan melakukan observasi dan pengukuran secara langsung. Pemetaan Gua Putih yang dilaksanakan termasuk pada klasifikasi grade 5D yang memperhatikan detail pengukuran dan akurasi sudut vertikal dan horizontal ±1°. Metode yang digunakan dalam pemetaan Gua Putih adalah forward method atau dikenal dengan metode maju. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data berupa azimuth dengan kompas, lebar; tinggi; dan jarak antar stasiun dengan laser distance meter, serta kemiringan antar stasiun dengan klinometer. Pemetaan gua dilakukan dari mulut gua ke ujung ua secara beriringan. Pengambilan data Gua memerlukan minimal 5 orang yang berperan sebagai pembidik (shooter), objek bidik (stationer), penulis data (worksheet), pendeskripsi (descriptor), dan pembuka jalan (leader).

Hasil Eksplorasi dan Pemetaan Gua Putih
      Gua Putih memiliki mulut gua dengan ukuran yang cukup kecil serta topografi yang miring. Setelah memasuki ke dalamnya ditemukan ruang yang cukup besar dimana pada bagian atapnya terdapat lubang yang dapat dilalui. Ruangan dengan lubang tersebut berpotensi sebagai pintu masuk dengan menggunakan teknik sistem tali untuk dapat memasuki gua, salah satunya dengan SRT (Single Rope Technique). Ketinggian lubang tersebut dari dasar sampai keluar berkisar 4 meter.

Peta gua putih


         Sistem lorong gua ini memiliki panjang total mencapai 313,96 meter dengan kedalaman 7,26 meter dari titik nol pemetaan. Teknik pengambilan data disesuaikan dengan kondisi lorong gua. Kondisi lorong yang sempit serta berbelok mengakibatkan jarak antar stasiun relatif dekat. Sedangkan pada kondisi lorong yang cenderung lurus dan/atau bentuk lorong yang sama, penempatan jarak antar stasiun dilakukan sedikit lebih jauh dari gua yang sempit dan berbelok, tetapi tidak lebih dari 15 meter. 


Biota dan Ornamen di Gua Putih

Ornamen gua putih

 

Biota di gua putih

Pemasangan Papan Intepretasi Gua Putih
      Pada tanggal 5 November 2023, Rimpala Fahutan IPB bersama dengan pengelola HPGW melaksanakan pemasangan sekaligus peresmian papan intrepertasi gua Putih di Basecamp kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Sebanyak 13 orang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dihadiri beberapa orang penting seperti Direktur eksekutif (Lufthi Rusniarsyah, SP, M.Si), Manajer Lapang (Meidilaga, S.Hut), Manajer Administrasi, sistem Informasi dan Integrasi Data (Henry Adiprabowo, S.Si).
Penyerahan plakat peresmian
Foto bersama di depan papan interpretasi

Cerita Penelusuran Gua Putih
      Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat khususnya di Gua Putih belum memiliki papan informasi mengenai keadaaan dalam gua meliputi peta gua, ornament gua dan biota. Papan interpretasi sangat berfungsi bagi para pengunjung untuk mengetahui keberadaan dan lokasi yang akan ditelusuri sebelum memasuki suatu Kawasan. Hal ini menjadikan dasar kami untuk melakukan pembuatan papan interpretasi sehingga dapat mempermudah masyarakat/pengunjung dalam pencarian suatu tempat. Kegiatan “Eksplorasi dan Pemetaan Gua Putih di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat” menjadi kegiatan yang asik. Jalur yang menantang, semakin dalam semakin gelap, ruang yang semakin kecil, ditambah stalagmit dan stalagtit dari gua putih akan mensugesti anda dengan keindahannya yang masih alami.
Keseruan tim pemetaan gua putih

Komentar

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

Rimpala Tree Climbing Workshop-2022

Selamat Datang Rimpala R-XXVII