EKSPEDISI LIANG NYALINDUNG

Berhubungan Dalam Satu Titik



    Bogor - Kota Hujan dengan penuh problematika perjalanan. Suatu kelompok mapala beranggotankan 11 orang dengan komposisi 6 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka merupakan Anggota Muda Rimpala Fakultas Kehutanan dan Lingkunan IPB yang akan melakukan Ekspedisi Angkatan. Ekspedisi angkatan merupakan ekspedisi yang dirancang oleh angkatan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan serta rangkaian pembinaan lanjutan untuk mendapatkan nomor anggota.

    Tantangan mereka ialah menyatukan 11 keinginan dalam satu fokus pemikiran. Berbagai macam keinginan, harapan dipertaruhkan dalam satu kegiatan besar, mencari kesamaan dan kemauan untuk menjadi tujuan bersama. Semua ingin mendapatkan pengalaman baru, kerangka pemikiran terus datang, ide gila terus bermunculan hingga menyisakan suatu Keresahan dan rasa penasaran untuk mencoba hal baru dalam kegelapan, menemukan keunikan dalam gelapnya ruang. Mendapatkan mahakarya dengan bantuan cahaya. Mereka mendapatkan suatu tujuan bersama untuk melalukan Susur Gua “caving” untuk dijadikan objek ekspedisi. Dengan persiapan kurun waktu 6 bulan mereka berhasil merancang ekspedisi yang berjudul “Ekspedisi Liang Nyalindung”. Liang yang berasal dari bahasa Sunda berartikan lubang dan nyalindung ialah lokasi ekspedisi Anggota Muda Angkatan R-XXV.

    Tujuan ekspedisi ini ialah memetakan gua dan identifikasi biota dalam gua yang berada di Kawasan Karst nyalindung tepatnya desa Kertanangasana. Berbagai persiapan telah dilalui untuk menyiapkan ekspedisi. Pendalaman materi pemetaan gua dengan Linggih Alam, teknik identifikasi biota oleh Kang Ananta K dan Kang Richard Mahsiswa FAHUTAN yang berfokus pada entomologi, teknik fotografi dalam gua oleh Mas Ab atau Mas Rodial Falah, seorang prosedur film dokumenter luar negeri, berbagai hal telah dilalui, hingga akhirnya sampai pada hari keberangkatan menuju lokasi Ekspedisi.

Pemetaan gua merupakan salah satu kegiatan untuk menampilkan arah, kemiringan, panjang, kondisi lorong gua ke dalam suatu media dalam bentuk dokumentasi. Selain itu, peta juga dapat memberikan deskripsi mengenai gua, ukuran, serta ornamen yang menghiasi. Pemetaan gua juga memberikan informasi ilmiah yang berguna bagi penelitian (Uca dan Angriani 2018). Gua alam dapat berupa dekorasi dalam gua, seperti stalagmit, stalaktit dan pilar. Hal ini mendasari kami tim Ekspedisi Liang Nyalindung untuk memetakan gua yang berada di kawasan Karst Buniayu tepatnya kami memetakan Gua di Desa Kertaangsana. Peta ini diharapkan dapat memberikan  manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi Rimpala, masyarakat sekitar serta penelitian terkait pemetaan dan speleologi. Pembelajar pemetaan selain didapatkan melalui pembinaan sharing bersama senior, kami memperdalam melalui pembelajaran yang dilakukan bersama Linggih alam. Linggih alam dikenal dengan pecinta alam yang memiliki fokus pada caving mencakup pemetaan gua, pelestarian dan pengembangan ilmu terkait caving. Sekretariat Linggih alam berlokasi di Tajur, disana kami melakukan pembelajar dan praktik langsung pemetaan gua. Berbagai ilmu dan teknik dalam pemetaan di sampaikan dengan ringkas dan terperinci. Terimakasih kepada Bang Boled dan kawan-kawan linggih alam yang telah membantu kami dalam mendalami teknik pemetaan gua.

Selaian pemetaan kami melakukan identifikasi biota dilakukan untuk mengetahui jenis apa saja yang terdapat didalamnya. Pembelajaran identifikasi mencakup pengambilan data dan pengedibantu oleh Kang Ananta Kusuma A dan Kang Richard Andreas S mahasiswa Silvikultur Intitut Pertanian Bogor. Selama bergkegiatan hal utama selain keselamatan, pengambilan data kami juga mengutamkan pengambilan dokumentasi. Pengambilan dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan setiap kegiatan dan juga data-data yang dapat di peroleh melalui media gambar. Pengambilan gambar atau fotografi gua. Pembelajaran fotografi gua dilakukan bersama Mas A.B Rodhial Falah kerap dikenal dengan Mas AB, seorang EarthSciene Enthusiast dan Filmmaker. Mas AB sudah menelusuri berbagai gua yang ada diIndonesia baik vertikal dan horizontal. Pengabilan foto dan gambar yang hebat sudah diabadikan oleh Mas AB dengan tangan terampil dan pengalaman yang ia miliki, sehingga ia dengan bermurah hati membagian ilmu dan pengamalaman yang dimiliki dalam fotografi. Pembelajar tetang segitiga exposure, pencahayaan, dimensi bayangan, arah pengambilan gambar dan berbagai teknik lainnya yang dibagikan secara lansung materi dan praktiknya di Gua xxxx. Suatu kebanggan dan keberkahaan bagi kami dapat belajar dengan orang-orang hebat dengan penuh ilmu dan pengalaman dalam setiap langkahnya. Pembelajaran akan terus kami lakukan, tanpa adanya batasan dan rintangan untuk mendapatkannya. Karena kami percaya obat dari rasa penasaran dan keresahan adalah rasa ingin tahu untuk belajar. 

Ekspedisi kami dilakukan selama 15 hari tepatnya  tanggal 22 Juni- 6 Juli 2022. Keberangkatan dimulai dari Bivak Rimpala FAHUTAN dan diakhiri di Desa Kertaangaana, kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Akan kah mereka berhasil dalam melakukan ekspedisi tersebut? Suatu hal yang dipertanyakan? Apakah mereka dapat menuntaskan apa yang mereka mulai?

Komentar

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

Rimpala Tree Climbing Workshop-2022

Selamat Datang Rimpala R-XXVII