Antara Cemoro Sewu & Cemoro Kandang

Meskipun posting udah lewat dari pergantian tahun menuju 2013, tapi pasti waktu itu terbesit pertanyaan:

“Tahun baru mau kemana?” itulah pertanyaan yang sering ditanyakan menjelang akhir tahun.

Yap, pergantian tahun 2012 kemarin  saya bersama temen-temen berhasil menakhlukan Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu (Alhamdulillah ya,,,Sesuatu)..

All right, saya akan memberikan sekilas info tentang Gunung Lawu.

Gunung ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk mendaki gunung ini, umumnya pendaki memilih jalur Cemoro Sewu di Jawa Timur atau melalui Cemoro Kandang di Jawa Tengah. Nah, untuk perjalanan kali ini kami berangkat melalui jalur Cemoro Sewu dan turun melalui jalur Cemoro Kandang.

Jumat 30 Desember 2011

Hari jumat 30 Desember 2011 pukul 16.30 WIB, setelah meyelesaikan pekerjaan kantor saya bergegas menuju Bekasi Barat untuk memulai perjalanan menuju Solo dengan menggunakan travel (saya memutuskan menggunakan travel dikarenakan tiket kereta menjelang tahun baru udah ludes cuy!!!). Hujan deras mengiringi perjalanan menuju Bekasi yang menyebabkan jalanan macet.  Hufft…akhirnya, satu jam perjalanan menuju Bekasi berhasil ditempuh, pukul 18.00 WIB  travel pun melaju. Go to SOLO!!
Gerimis masih mengiringi perjalanan kami, keluar tol di daerah Cirebon travel pun berhenti untuk istirahat. Nasi dengan semur ayam ditambah teh hangat menjadi menu makan malam kami.

Sabtu 31 Desember 2011

Pukul 08.30 kami sampai di Karanganyar, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bis jurusan Solo-Tawangmangu, dengan biaya Rp. 10.000 saja. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 waktu Terminal Tawangmangu, maka kami memutuskan untuk sarapan sekaligus melengkapi logistik yang masih kurang. Dari Terminal Tawangmangu menuju Cemoro Sewu ditempuh menggunakan mobil L300 dengan biaya Rp. 8.000 per orang. Suasana siang hari di Cemoro Sewu menjelang pergantian tahun baru diramaikan oleh para pendaki yang ingin menghabiskan waktu di puncak. Kami memutuskan  beristirahat di basecamp Cemoro Sewu dan mulai mendaki pada sore hari. Pukul 15.30 kami pun mulai mendaki, kebetulan teman-teman dari basecamp akan naik ke atas untuk melakukan pengecekan, jadi kita bareng deh,,lebih ramai lebih seru..!!!!

        Teman-teman Basecamp Cemoro Sewu
Basecamp Cemoro Sewu

Berangkat


Perjalanan menuju Pos I di dominasi oleh tutupan lahan hutan pinus dan hutan bekas terbakar. Satu jam perjalanan sampailah kami di Pos I, di pos ini terdapat shelter serta warung yang menyajikan gorengan hangat. Cuaca mulai tidak bersahabat, gerimis pun mulai turun dan kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju Pos II. Kondisi topografi kali ini mulai menanjak diiringi hujan yang turun semakin deras. Akhirnya kami sampai di Pos II, disini terdapat 1 shelter serta 2 warung yang sudah dipenuhi oleh pendaki yang berteduh dari hujan dan dinginnya udara. Serius!!! udara di Pos II ini Super Duper Dingin Banget, mungkin karena hujan atau standar cuacanya dingin??? Yang pasti saya hampir “pundung” buat melanjutkan perjalanan. Setelah menghangatkan diri dengan minuman jahe hasil pemberian pendaki lain dan mengumpulkan semangat, maka kami pun melanjutkan perjalanan.

Hutan bekas terbakar

Jalur menuju Pos 1


Perjalanan menuju Pos III mulai menanjak, shelter Pos III berada di sebelah kanan jalan. Beberapa pendaki mulai mendirikan tenda karena cuaca yang semakin dingin. Jalan menuju Pos IV tetap menanjak dengan track berbatu yang disusun rapi. Pos IV berupa daerah datar yang kecil, hanya cukup untuk satu tenda. Gemerlap lampu di perkotaan dapat terlihat dari pos ini dikarenakan vegetasi yang mulai terbuka.
Udara malam sudah semakin dingin fisik pun meminta untuk diistirahatkan, maka kami segera mencari tempat yang datar untuk mendirikan tenda. Akhirnya kami menemukan tempat  yang cukup datar, tanpa berfikir lagi kami lalu membagi tugas mendirikan tenda dan membuat mie instan untuk menghangatkan badan. Dan kami pun melewatkan malam pergantian tahun di antara Pos IV dan Pos V dengan hidangan mie instan + kopi hangat,  sambil diiringi semburan cahaya kembang api di kota serta dentingan nesting para pendaki…MANTAP!!!!

Minggu 1 Januari 2012

Tanggal 1 Januari 2012 pagi , kami  melanjutkan pendakian menuju Pos V yang masih didominasi oleh kontur curam dan jalan menanjak. Pos V yang merupakan pos terakhir sebelum puncak memiliki areal yang cukup luas dan sering dijadikan tempat bermalam sebelum mencapai puncak ditambah dengan fasilitas warung  24 jam (WOW!!!). Dari pos V menuju puncak terlihat pemandangan yang memukau dengan hamparan cantigi di kanan kiri jalan. Akhirnya setelah melewati perjalanan melelahkan sampailah kami di ketinggian 3265 mdpl  

Puncak Hargo Dumilah.

Pos 5


Jalur menuju Puncak dari Pos 5

Diatas awan

Muncak Euy....
3265 mdpl

Argo Dumilah

Puncak Argo Lawu
Pukul 09.00 WIB terik matahari pagi menyinari puncak Hargo Dumilah, setelah melakukan sesi pemotretan dan menikmati pemandangan kami bergegas turun melalui jalur Cemoro Kandang. Dari kejauhan nampak warung “Mbok Yem” ramai dikunjungi oleh para pendaki. Yups….warung “Mbok Yem” merupakan warung dengan fasilitas MCK dan listrik 24 jam (ada listrik di puncak gunung????? WOW…).

Pos 4 Cokrosuryo jalur Cemoro Kandang

 Perjalanan turun melalui Cemoro Kandang dari puncak sampai dengan pos 4, disajikan pemandangan berupa padang savana yang luas dengan jalur yang berkelok namun landai. Di pos 4 Cokrosuryo  terdapat sebuah bangunan permanen dari batu. Disekitarnya terdapat tempat yang cukup luas untuk mendirikan beberapa tenda. Di pos ini juga terdapat memoriam pendaki dan banyak terdapat sesajen. Jalur dari pos 4 menuju pos 3, MANTAP euy,,,!!! turunan terjal, orang-orang bilang itu Ondho Rante (tanjakan berantai), jalurnya mirip seperti jalur lingggar jati (Ciremay) atau jalur Cibodas (Gunung Gede) pas mau sampe puncak. Di jalur ini banyak percabangan menuju pos 3.




Pos 3 Penggek Jalur Cemoro Kandang

Pos 3 Penggik berada di ketinggian 2780 dpl, pos berupa bangunan terbuat dari seng. Hujan mulai turun dalam perjalanan menuju Pos 2 dengan jalur yang berkelok-kelok dan terdapat banyak jalan potong terjal untuk menghemat waktu. Antara Pos 3 dan Pos 2 terdapat pos bayangan berupa bangunan beratapkan seng di sebelah kiri jalur. Jalur Cemoro Kandang kali ini, relatif lebih sepi di lewati para pendaki dibandingkan dengan jalur Cemoro Sewu, warung yang berada di Pos 2 Taman Sari Atas pun ikut tutup. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika kami sampai di Pos 1 Taman Sari Bawah sementara hujan yang turun semakin deras sehingga menyebabkan aliran air cukup deras di jalur pendakian, maka kamipun memutuskan untuk beristirahat di Pos 1 menunggu hujan sedikit reda. Pos 1 Taman Sari Bawah berupa bangunan permanen yang dilengkapi dengan tempat perapian. Menikmati kopi hangat + mie rebus di depan perapian mengurangi dingginnya udara sore itu. Lepas magrib, hujan mulai sedikit berkurang kamipun melanjutkan perjalanan melewati jajaran pohon pinus ditengah gelapnya malam. Setelah melewati jalan hutan yag becek akibat hujan, akhirnya kami sampai di basecamp Cemoro Kandang. Tanpa membuang waktu kami langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian yang basah oleh hujan.

Di Basecamp Cemoro Kandang inilah kami menutup perjalanan. Sensasi jalur Cemoro

Sewu-Cemoro Kandang tidak hanya cukup dinikmati dengan membaca tulisan ini.

So….tunggu apa lagi????NIKMATI SENSASINYA SECARA LANGSUNG,,,,,!!MANTAP!!!!



Komentar

  1. Waduh tugu yg dipuncak hargo dumilah kok dipanjat sampek atas ya di salah satu foto diatas���� itu kan gak boleh, kalau anak gunung pasti tau adatnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

Selamat Datang Rimpala R-XXVII