Ekspedisi Papan Mampir: Menapaki Surga Burung
Perbedaan pendapat dalam menyatukan pikiran untuk mencapai suatu tujuan dihadapi bersama. Rimpala angkatan 27 yang beranggotakan 12 orang dengan komposisi 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, mereka adalah Anggota Muda Rimpala Fahutan IPB yang akan melaksanakan ekspedisi angkatan. Ekspedisi angkatan merupakan rangkaian pembinaan lanjutan dengan tujuan mengasah keterampilan dan kemampuan untuk mendapatkan nomor anggota.
Masing-masing anggota memiliki pemikiran berbeda, banyak ide bermunculan ketika berdiskusi, harapan besar dari setiap anggota dipertaruhkan untuk mencapai satu tujuan bersama. Setelah melewati pertikaian panjang dalam menentukan tujuan, tercapai kesimpulan bahwa mereka akan melakukan penelitian mengenai keanekaragaman burung karakteristik habitat burung sebagai topik dalam ekspedisi ini. Ekspedisi ini diberi nama “Papan Mampir”, Papan dalam bahasa jawa berartikan tempat dan mampir berartikan singgah, Jika disatukan papan mampir adalah tempat singgah bagi burung-burung membuat sarang atau mencari makan.
Tujuan ekspedisi ini ialah menganalisis keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan burung serta menganalisis karakteristik habitat burung di Suaka Margasatwa Pulau Rambut Kecamatan Pulau Seribu. Berbagai persiapan dilakukan dengan matang, mulai dari pembelajaran fotografi burung dengan Kang Aldi, Kang Anton, Kang Salwa yang memiliki keahlian di bidang fotografi satwa. Analisis vegetasi dengan Teh Elisa, Teh Fathira, hingga Teh Kahla turut membagi ilmunya yang sudah dipelajari dan tau mengenai analisis vegetasi, Hingga pada waktu keberangkatan menuju lokasi tiba. Terima kasih kepada Akang Teteh yang telah membantu kami dalam mendalami materi mengenai penelitian yang akan dilakukan.
Indonesia kaya akan keanekaragaman burung. Burung merupakan salah satu jenis fauna yang banyak dijumpai di Indonesia. Studi konservasi menyoroti burung sebagai hal penting karena menjadi salah satu indikator berjalannya ekosistem. Keanekaragaman dan kelimpahan burung yang ditemukan dalam suatu kawasan dapat mengindikasi bagaimana keadaan ekosistem di kawasan tersebut. Hal ini yang mendasari kami dalam menentukan topik mengenai penelitian burung. Selain burung kami juga mengambil data karakteristik habitat tempat tinggal bagi burung tersebut, mulai dari kondisi di setiap tipe habitat, data biotik, data abiotik, hingga suhu dan kelembaban di berbagai tipe habitat yang ada di Pulau Rambut. Pulau Rambut sendiri terbagi menjadi 5 tipe habitat yaitu hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun dan mudflat. Masing masing tipe habitat memiliki keanekaragaman burung dan karakteristik habitat yang berbeda-beda.
Kegiatan ekspedisi dilaksanakan pada tanggal 24 Juni - 4 Juli 2024 di Pulau Rambut, Kabupaten Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Berangkat mulai dari Bivak Rimpala dan diakhiri di Pulau Untung Jawa, kabupaten Kepulauan Seribu.
Bagaimana keseruannya? tantangan apa saja yang akan mereka hadapi? Apakah mereka mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang mereka inginkan? Hal ini bisa kita saksikan pada video dokumenter Ekspedisi Papan Mampir.
Komentar
Posting Komentar