Menapaki Goa TNAL di Ekspedisi Tanah Seribu Pulau (PART 2)

Tepat hari ini, pada 10 Juli 2015 Tim Ekspedisi Tanah Seribu Pulau sudah menyampaikan seminar hasil ekspedisi selama 2 minggu ke belakang. Penyampaian hasil ekspedisi berjalan lancar dan khidmat, seluruh peserta terlihat begitu antusias dan menyimak dengan serius segala hasil penemuan tim. Peserta seminar hanyalah tim ekspedisi dan pihak taman nasional.

Presentasi hasil ekspedisi sementara dengan pihak taman nasional 
Ulasan singkat 14 hari yang sangat menyenangkan adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 25 Juni hingga 2 Juli kami melakukan penjelajahan pertama kami setelah 3 hari sebelumnya kami hanya melakukan persiapan maupun rapat penentuan lokasi untuk penjelajahan kami ini. Tim ekspedisi didampingi 2 orang polisi hutan, 5 orang porter, dan seorang penunjuk jalan. Perencanaan awal, tim akan mengeksplorasi kawasan inti taman nasional, namun hal itu diurungkan pihak taman nasional, sehingga tim hanya diizinkan mengeksplorasi bagian tepi zona inti yang berada di Resort Akejira. Setelah memeriksa segala keperluan, kami ber-15 pun siap menapaki hutan Akejira dengan memulai perjalanan dari Balai hingga ke Desa Waekobe. Kami bermalam di rumah kepala desa Waekobe untuk menyimpan energi yang sudah cukup terkuras saat seharian perjalanan tadi. Keesokan harinya, 26 Juni 2015 barulah kami berjalan kembali hingga ke basecamp 1. Lumayan melelahkan juga namun sedikit terhibur karena kami melakukan ini secara bersama-sama dan dengan suka cita. Hari ini belum dilakukan penelusuran goa karena waktu sudah larut. Penelusuran goa dimulai pada 27 Juni 2015. Goa pertama yang menjadi sasaran keingintahuan kami adalah Goa Mamara. Disini kami melakukan penelusuran, pemetaan, biospeleologi (pengamatan satwa goa), dan tak lupa selalu mendokumentasikan setiap jengkal goa yang kami masuki,

Selfie sebelum masuk Goa Mamara
Setelah mengelilingi keseluruhan Goa Mamuru, kami pun diharuskan kembali keluar lagi dan kembali berjalan menuju basecamp 2. Membuat penginapan seadanya sekedar memulihkan tenaga, kami pun kembali melakukan penjelajahan goa lagi dimulai sejak fajar menyapa. Kali ini Goa Simon dan Maruku lah objek kami. Kegiatan yang kami lakukan masih sama dengan hari sebelumnya. Sungguh asyik memasuki goa-goa yang memang didalamnya memiliki perbedaan karakteristiknya. Kami sangat menikmati perjalanan kami. Sore hari, kami kembali lagi ke basecamp 2 untuk istirahat.

Mulut Goa Simon

Pengukuran debit air Goa Simon
Mentari pagi menyapa dengan ceria, menandakan saat ini sudah memasuki 29 Juni 2015. Yaa, kami sudah bergegas demi dapat mengeksplor goa selanjutnya, yaitu Goa Yamul dan Maruku. Goa ini letaknya bersebelahan sehingga kami mudah mengaksesnya. Kami sudah mulai terbiasa melakukan eksplorasi karena sudah sedikit terlatih pada hari-hari sebelumnya. Lagi-lagi decak kagum terdengar dari sesama tim ekspedisi. Sore hari kami kembali lagi ke basecamp 2. 

Pertemuan Goa Maruku dan Goa Yamul
Malam ini sedikit terasa gejolak di antara kami semua, perbekalan mulai menipis, baterai kamera hingga cadangan baterai pun sudah mendekati kosong. Niat semula adalah melanjutkan eksplorasi goa vertikal yang ada di sekitar Resort Akejira setelah kami berhasil menapaki Goa Yamul dan Maruku, akan tetapi mengingat kondisi kami semua yang memang sudah minim semuanya. Kesulitan lainnya adalah lokasi goa vertikal yang memang tidak dekat sehingga perbekalan harus cukup karena dibutuhkan 3 hari untuk sampai ke lokasi serta adanya ancaman Suku Togutil yang merasa terganggu jika ada pendatang baru memasuki wilayahnya. Berdasarkan pertimbangan itu, maka kami putuskan keesokan harinya untuk kembali pulang ke daerah Waebulen dekat Desa Waekobe. Kami beristirahat di basecamp 3. Eksplorasi goa belum berhenti disini, karena pada 1 Juli 2015 kami kembali memasuki Goa Waebulen dan Pece.  

Tim saat berada di Goa Waebulen
We are ready to explore Cave Pece-Goa Pece
Sudah 6 goa dari total 7 goa yang ada di Resort Akejiwa yang berhasil kami eksplor, kami pun menemui banyak cerukan, dan  ditemukan beberapa jenis fauna. Ditinjau dari fauna yang kami temukan, terdapat 2 jenis kelelawar sub ordo Megachiroptera dan Microchiroptera, 4 jenis laba-laba, burung walet, cicak goa, diplopoda, dll.

Rantai makanan laba-laba memangsa belalang

Hari ini 2 Juli 2015, kami pun kembali ke rumah kepala Desa Waekobe untuk kembali lagi menuju Balai Taman Nasional Akejawe Lolobata di Sofifi. Malam hari kembali kami mengatur jadwal untuk menjelajahi satu resort lagi yakni di Resort Binagara. Kami memutuskan untuk menjelajahi resort Binagara pada 6-9 Juli 2015. Persiapan bekal, alat, perapian pelaporan sementara kami susun pada 3-5 Juli 2015 agar pada saat presentasi semua data sudah dipersiapkan dengan baik. Intinya pada 6-9 Juli 2015 itu tidak jauh berbeda dengan Resort Akejira. 

Mau tau kelanjutan hasil ekspedisi kami selama di Resort Binagara???? Tunggu updatean kami selanjutnya...........

See you...

Komentar

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

Rimpala Tree Climbing Workshop-2022

Selamat Datang Rimpala R-XXVII