Perjalanan Menuju Puncak Salak 1 2211 mdpl

-

                Pada tanggal 18-19 April 2015 lalu kami melakukan pendakian ke puncak Salak I dengan ketinggian 2211 mdpl dalam rangka pembinaan Anggota Muda Rimpala angkatan XIX. Pendakian kali ini diikuti oleh 14 orang yang terdiri atas 7 Anggota Muda dan 7 orang anggota biasa. Kami melakukan pendakian melalui jalur Cidahu, Sukabumi. Perjalanan dimulai pada Hari Sabtu pukul 13.00 siang dari Kampus IPB menuju Pos Cidahu menggunaan angkot. Perjalanan memakan waktu 4 jam karena jalur dari Bogor menuju Sukabumi yang cukup macet.
                Di pos Cidahu kami melakukan pendaftaran pendakian dan penurusan SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi) dengan membayar SIMAKSI sebesar Rp 10.000 per orang. Di Pos Pendakian Cidahu ini terdapat Mushola dan toilet serta beberapa warung makan dan lapangan parkir.
                Pendakian kami mulai pukul 17.30 menuju Bajuri untuk mendirikan camp sebelum esok harinya melanjutan perjalanan menuju puncak Salak I. Perjalanam menuju bajuri dari Pos Cidahu dimulai dengan menyusuri jalan aspal selama 30 menit menuju gerbang pendakian. Jarak dari gerbang pedakian menuju Puncak salak I adalah 9.7 km. Jarak menuju Cidahu 25 pal dan dari Bajuri menuju Puncak Salak I 50 pal.
                Medan yang dilalui setelah gerbang pendakian adalah jalan setapak menanjak menembus hutan hujan tropika yang jalan setapak tersebut telah dialasi dengan batu untuk memudahkan kaki berpijak. Perjalanan dari gerbang pendakian menuju Bajuri selama 2 jam. Bajuri merupakan tempat yang biasa dipakai pendaki untuk mendirikan camp karena di lokasi tersebut cukup untuk mendirikan sampai sepuluh tenda.  Di Bajuri juga terdapat sungai  kecil sebagai sumber air terahir yang biasa diguakan pendaki. Bajuri merupakan pertigaan yang dapat mengantarkan pendaki menuju Puncak Salak 1 ataupun menuju Kawah Ratu. Jalan menuju Puncak Salak 1 dapat diambil dengan berjalan ke arah sebelah kanan dari bajuri dan menuju Kawah Ratu sedikt ke kiri.

Gambaran di Camp Bajuri
                Pukul 04.10 pagi kami berangkat menuju puncak dengan melewati jalan setapak yang jalurnya terlihat cukup jelas. Jalur menuju uncak didominasi oleh tanjakan dan ada beberapa turunan. Terdapat beberapa kubangan lumpur di jalur pendakian yang harus dilewati. Jalur pendakian di Gunung Salak tergolong basah terutama apabila turun hujan jalur pendakian semakin basah. Di beberapa titik pendakian digunakan webing untuk memudahkan karena jalur yang tak bisa dilewati dengan berjalan biasa. Sebelum benar-benar menuju puncak terdapa puncak bayangan.

              Setelah berjalan selama 4 jam 30 menit akhirnya kami sampai di Puncak Salak 1 pada pukul 08.39. Suasana di puncak cukup ramai oleh pendaki yang mendirikan camp disana. Apabila cuaca cerah dapat terlihat Gunung Gede dan pangrango dari puncak Salak 1 ini. Menginjakkan kaki di ketinggian 2211 dengan melewati jalan panjang nan terjal membuat kami mensyukuri semua keindahan yang ada di hadapan kami.  
Puncak Salak 1 2211 mdpl

                   Pemandangan di puncak tak dapat kami lewati begitu saja. Meskipun lensa kamera tak dapat disamakan dengan tangkapan lensa mata tapi kami tetap menggunakan kamera sebagai salah satu media untuk mengabadikan keindahan alam agar teman-teman dapat turut melihat keindahan yang kami lihat.
Kalau udah ada ini berarti kamu sudah sampai di Puncak Salak 1 
                 
Gunung Gede dan Pangrango terlihat di kejauhan

Kamu juga bisa melihat tajuk yang indah saat berbaring di bawah pepohonan
                Setelah cukup beristirahat dan menikmati keindahan dari puncak kami turun kembali menuju camp bajuri pukul 10.30 dengan melewati jalan apabila turun cukup menguras konsentrasi untuk menginjakkan kaiki karena jalan yang didominasi turunan dan cukup licin. Pukul 14.30 kami tiba kembali di camp bajuri lalu beristirahat dan merapika peralatan dan perbekalan. Pukul 15.35 kami kembali turun menuju pos pendakian cidahu dan tiba pukul 16.35 dan kami langsung pulang kembali ke kampus. Alhamdulillah kami semua sampai kembali di kampus dengan selamat.


Selamat mendaki, Salam Lestari !
Tim Pendakian Puncak Salak 1 18-19 April 2015





Meida R-XVIII/009






Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

-
Gambar
Selamat malam...             Beberapa waktu  lalu tepatnya Hari Sabtu – Minggu, 21-22 Februari 2015 kami turut serta dalam kegiatan PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN Kolaburasi PT PJB UP MUARA KARANG dengan Fakultas Kehutanan IPB. Lokasi kegiatan di Desa Cibuniang, Kecamatan Pamijahan, wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Kabupaten Bogor. Tidak hanya RIMPALA yang meramaikan kegiatan ini, ada teman-teman dari Serincil (Sekolah Rimbawan Kecil) juga, sehingga suasana disana semakin meriah.           Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak dan warga di Desa Cibunian dan sekitarnya untuk lebih mencintai alam. Alam sebagai bagian dari kehidupan kita yang harus kita jaga dan lestarikan.                               Malam mulai datang dan kegiatan di Desa Cibuniang semakin meriah, ditemani angin malam dan taburan bintang, kami bersama anak-anak kecil yang penuh semangat bernyanyi, mempersembahkan lagu untuk alam. Keesokan harinya kegiatan lain p
Read more

Rimpala Tree Climbing Workshop-2022

-
Gambar
      Rimpala Tree Climbing Workshop        Profesi pemanjatan pohon dikenal dengan Tree Climber, sayangnya profesi ini belum dikenal dengan ramah di kalangan masyarakat Indonesia bahkan mendengar Tree Climbing pun masih terasa asing. Pemanjatan pohon awalnya dikenalkan di Benua Eropa pada tahun 1980 dan pada tahun 1983 berdiri suatu sekolah panjat pohon pertama di Dunia yang dikenal dengan Tree Climbing International (TCI) oleh Peter ‘Treeman’ Jenkins. Di Indonesia sendiri pemanjatan pohon dikenal dengan Tree Climbing sekitar tahun 1994.              Rimpala Fahutan IPB menjadi organisasi pertama yang mengenalkan dan mengembangkan ilmu Tree Climbing Ini. Diawali dengan Divisi Tree Climbing Division (TCD) atau divisi pemanjatan pohon. Divisi kegiatannya berhubungan dengan pohon terutama mengenai cara pemanjatan pohon modern dengan berbagai teknik dan peralatan dengan safety. Berbagai acara telah diselenggarakan oleh Rimpala untuk mengenalkan Teknik pemanjatan pohon. Pada tahun 2019 W
Read more

Selamat Datang Rimpala R-XXVII

-
Gambar
dari kiri: Colay, Atong, Silen, Cadu, Sakau, Baba, Ranting, Bocul, Ngeteng, Bengkung  Rangkaian Diklatsar Rimpala R-XXVII telah tuntas pada puncak acara 7 Januari 2024. Setelah melalui rangkaian panjang mulai 24 September 2023 dengan berbagai pendidikan dan latihan dasar dari tiga divisi di Rimpala hingga akhirnya tibalah hari puncak. Tentunya muncul rasa lega dan bangga telah berhasil menyelesaikan rangkaian diklat dan menjadi bagian dari keluarga besar Rimpala. akan tetapi perjalanan masih panjang dengan jalan yang cukup terjal sehingga kalian harus senantiasa mendukung dan menjaga satu sama lain. banyak pelajaran dan nilai yang didapatkan selama rangkaian diklatsar yang semoga dapat menjadi bekal. Dalam kegiatan puncak diklat ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan perkenalan anggota muda R-XXVII sebab anggota senior turut hadir dan meramaikan pengesahan anggota muda
Read more