Owa Jawa

Sehubungan dengan Ekspedisi Besar RIMPALA mengenai pakan owa jawa di kawasan TNGHS.. kami memberikan sedikit informasi mengenai Owa Jawa.. silahkan dibaca kawan...

Owa Jawa merupakan salah satu  jenis kera kecil (laser apes) dari  jenis Hylobatidae yang ada di Asia Tenggara. Klasifikasi Owa jawa sebagai berikut :
Filum               : Chordata
Anak Filum      : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Bangsa             : Primata
Anak Bangsa   : Anthropoidea
Induk Suku      : Hominoidea
Suku                : Hylobatidae
Marga              : Hylobates
Spesies             : Hylobates moloch Audebert,1798
       Owa jawa memiliki tubuh yang ditutupi rambut berwarna kecokelatan sampai  kelabu. Bagian atas kepalanya berwarna hitam. Bagian muka seluruhnya berwarna hitam dengan alis abu-abu yang menyerupai warna keseluruhan tubuh. Beberapa individu memiliki dagu yang berwarna gelap.  Panjang tubuh berkisar 750-800 mm (Supriatna & Wahyono 2000).
       Distribusi Owa jawa meliputi kawasan hutan di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Menempati hutan hujan tropis dataran rendah sampai hutan hujan pegunungan bawah (1500 mdpl). Kappeler (1984) membagi habitat Owa jawa ke dalam zona vegetasi hutan dataran rendah (0-500 mdpl), hutan dataran tinggi (500-1.000 mdpl) dan hutan sub pegunungan atau pegunungan bawah (1.000-1500 mdpl), dengan pohon-pohon tumbuh rapat, tinggi besar, dan tajuk berlapis-lapis. Tidak ditemukannya Owa jawa pada daerah yang lebih tinggi kemungkinan disebabkan oleh perubahan vegetasi yang memiliki kekayaan jenis lebih rendah, pohon jarang dan tajuk yang tidak lebat sehingga akan menyulitkan pergerakan Owa jawa sebagai satwa arboreal (Nowak 1999). 
Sistem organisasi  sosial Owa jawa adalah keluarga monogami , beranggotakan 2-6 individu (Tuttle 1986). Pertumbuhan Owa jawa berdasarkan ukuran tubuh dan pekembangan perilakunya, Kappeler (1981) membagi menjadi dalam empat kelas umur  :
a)      bayi (infant) adalah individu mulai lahir sampai berumur 2 tahun dengan ukuran badan sangat kecil dan kadang-kadang atau selalu digendong oleh induk betina.
b)      anak (juvenile) adalah individu yang berumur kurang lebih 2 - 4 tahun, badan kecil, dan tidak dipelihara sepenuhnya oleh induk.
c)      muda (subadult) adalah individu yang berumur kira-kira 4 – 6 tahun, ukuran badannya sedang, hidup bersama pasangan individu dewasa dan kurang atau jarang menunjukkan aktivitas teritorial.
d)      dewasa (adult) adalah individu yang berumur lebih dari 6 tahun, hidup soliter atau berpasangan dan menunjukkan aktivitas teritorial

Owa jawa hidup berpasangan dalam sistem keluarga monogami, artinya dalam  satu kelompok terdiri dari sepasang induk jantan dan betina serta beberapa individu anak. Masa hamil Owa jawa antara 197-210 hari, jarak kelahiran antara anak satu dengan anak yang lainnya 3-4 tahun. Umumnya Owa jawa dapat hidup hingga 35 tahun (Supriatna & Wahyono 2000). Perkawinan Owa jawa dapat terjadi sepanjang tahun. Seekor induk Owa jawa hanya mampu melahirkan satu ekor anak setiap kali melahirkan (Kappeler 1984).

Aktifitas harian Owa jawa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mempunyai suatu pola penggunaan waktu. Aktifitas setiap harinya dimulai dengan mengeluarkan suara dan berakhir saat Owa jawa melakukan istirahat panjang di pohon tidur (Purwanto 1992). Owa jawa merupakan satwa arboreal yang umumnya aktif pada pagi hari yaitu pukul 05.30 – 06.50 WIB dan mencapai pencaknya sekitar pukul 09.00 – 10.00 WIB. Pada sore hari pukul 16.00 – 17.00, satwa tersebut aktif kembali hingga mereka mencapai pohon tidur (Nijman 2001).



Aktivitas Makan dan Pakan
Owa jawa merupakan satwa diurnal yang melakukan aktivitas di atas tajuk pohon. Owa jawa bergerak aktif mencari makanan mulai dari pagi (setelah keluar dari pohon tidur) sampai menjelang tidur di pohon tidurnya. Perilaku Owa jawa dalam mencari makanan bervariasi. Owa jawa mempunyai jalur tertentu dalam mencari makan dan tidak selalu menempuh rute perjalanan yang sama pada satu hari dengan hari lainnya, melainkan beberapa hari kemudian Owa jawa akan mengulangi rute yang ada (Surono 2012).  Total aktivitas makan Owa jawa sebesar 24.1% dari total aktivitas hariannya (Surono 2012). Penggunaan waktu makan selama owa beraktivitas yaitu pagi hari sebelum jam 09.00 WIB sebesar 17,8%, pukul 09.00-11.00 sebesar 26,1%, pukul 11.00-14.00 sebesar 30,3 %, dan lebih dari pukul 14.00 sebesar 25,8 % (Surono 2012). Cara Owa jawa memakan makanan yang tersedia di alam bervariasi. Beberapa cara Owa jawa makan antara lain duduk di cabang pohon lalu tangannya mengambil makanannya satu persatu lalu memakannya, satu tangan digunakan untuk mengantung dan tangan yang satu  mengambil makanannya satu persatu lalu memakannya, kedua tangannya digunakan untuk menarik pohon yang tersedia makanannya kemudian mulutnya mengambil makanan, satu  tangan dan satu kaki digunakan untuk berpegangan dan kaki yang satu lagi digunakan untuk menarik cabang yang ada makanan kemudian  mulutnya mengambil makanan (Fithriyani 2011).
Aktivitas makan Owa jawa dilakukan di tajuk pohon. Tinggi tajuk jelajah dalam wilayah jelajah Owa jawa adalah sekitar 30 m yang termasuk Strata tajuk A (Kappeler 1981). Owa jawa menggunakan strata tajuk A (20-30 m), strata tajuk B (5-20 m) dan strata tajuk C (5-20 m). Penggunaan  masing-masing strata tajuk untuk aktivitas makan yaitu strata tajuk B (72,1%), strata tajuk A (24%) dan strata tajuk C (3,7%) (Surono 2012). Pohon yang digunakan untuk aktivitas makan dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu pohon sumber pakan dan pohon tempat makan. Pohon sumber pakan merupakan jenis pohon yang dimanfaatkan beberapa bagiannya sebagai pakan. Sedangkan pohon tempat makan merupakan jenis pohon yang digunakan sebagai tepat melakukan aktivitas makan. Pada pohon tempat makan terdapat tumbuhan  pakan  Owa jawa seperti jenis liana (Ficus) dan epifit (Surono 2012). Owa jawa lebih banyak memakan buah dari seluruh sebaran temporal aktivitas makannya (Surono 2012). Oktaviani (2013) menyatakan bahwa jumlah komposisi makanan yang dimakan antara Owa jawa betina dan jantan hampir sama

Komposisi
Bunga
Buah Matang
Daun Muda
Buah Tidak Matang
Kandungan air (%)
78,7
71,1
84,7
77,0
Abu (%)
5,9
4,1
8,1
7,1
Lemak (%)
4,2
5,4
4,3
6,7
Protein (%)
13,7
7,1
18,7
10,9
Serat (%)
10,1
24,0
16,2
20,7
Karbohidrat (%)
66,1
59,4
52,6
54,5
Energi kotor (Kcal)
4,9
4,8
4,7
4,6
Tabel 1. Perkiraaan Komposisi Pakan Owa Jawa (Oktaviani 2013)

Diagram Jenis Pakan Owa Jawa Di TNGHS (Sanha 2011)

Popular Posts

PENGHIJAUAN DAN KEMAH CINTA LINGKUNGAN

Rimpala Tree Climbing Workshop-2022

Antara Cemoro Sewu & Cemoro Kandang