DARku moDAR!!!

- Oktober 01, 2011

DARku moDAR!

Kenangan bukan tentang apa... kenangan adalah tentang dimana dan dengan siapa kita...waktu itu...

Wah wah... ngomongin kenangan pasti setiap orang punya. Kenangan waktu kecil, kenangan masa SMA, ataupun kenangan masa-masa kuliah. Mengerucut ke kenangan waktu kuliah, diantara kita pasti ada yang terkenang dengan suatu tempat. Salah satu tempat yang menjadi kenangan waktu kuliah di Fakultas Kehutanan IPB adalah ruang kuliah Darmaga (DAR). Dan ruangan kuliah sederhana yang melahirkan ratusan sarjana itu sekarang sudah menjadi kenangan!

Benar, kita hanya bisa mengenang ruangan yang notabene menjadi bangunan pertama IPB setelah pindah tempat ke Darmaga itu. Pembangunan IPB tahap II ternyata harus menggusur DAR. Sebelumnya pohon sekitar DAR (sebagian hutan meranti dan hutan karet) telah jadi korban pembangunan ini. Pro dan kontra pun langsung bermunculan.

Mereka yang pro pembangunan ini beralasan bahwa semakin banyak mahasiswa yang diterima di IPB sehingga ruangan yang banyak pun dibutuhkan. Bangunan DAR juga dirasa sudah tidak layak untuk ruangan perkuliahan karena dirasa sudah "kuno". Memang bangunan DAR ini bisa dibilang sudah cukup tua dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang ada di IPB Darmaga sekarang. Itulah sebagian alasan dari para pihak yang pro.

Para kawan-kawan yang kontra ternyata lebih banyak. Mereka menyayangkan pembongkaran DAR ini. Apalagi dengan ditambah penebangan pohon-pohon sekitar DAR. Pohon yang ditebang itu ternyata adalah koleksi tanaman Shorea (meranti) yang menjadi koleksi salah satu dosen Fahutan. Usut punya usut ada beberapa tanaman Shorea yang sudah langka di negeri ini. Aksi pun dilakukan oleh kawan-kawan yang kontra. Mereka melakukan aksi demo di depan Rektorat IPB yang dilakukan oleh para mahasiswa Fahutan. Mereka mempertanyakan keputusan yang dirasa sepihak dari Rektorat tentang pembongkaran DAR dan penebangan pohon. Memang pembongkaran dan penebangan pohon ini ternyata belum dikomunikasikan dengan para mahasiswa. Dan mereka pun kaget karena tiba-tiba pohon di sekitar DAR sudah hilang. Setelah kurang lebih satu jam melakukan aksi, akhirnya tanggapan dari Rektor IPB pun muncul. Isi dari “janji” Rektor diantaranya adalah akan ada lahan yang diperuntukkan untuk mahasiswa Fahutan IPB untuk ditanami lagi jenis Shorea yang telah ditebang, terutama yang langka. Selain itu, rektor juga menyayangkan bahwa tidak berjalannya komunikasi terhadap mahasiswa Fahutan tentang penebangan pohon sehingga sampai terjadi aksi ini. Untuk pembongkaran DAR, pihak rektorat memang sudah merencanakan pembangunan gedung kuliah baru (dalam Master Plan) pada pembangunan IPB tahap II yang itu harus membongkar bangunan DAR. Itu sebagian klarifikasi dari pihak rektorat.

Balik ke pembahasan tentang DAR. Beberapa hari setelah penebangan dilakukan, pembongkaran DAR pun dilakukan oleh kontraktor. Empat bangunan yang berdiri (DAR 1, DAR 2, DAR 3, dan DAR 4) mulai runtuh. Dimulai dengan pembongkaran DAR 2 yang dilanjutkan sampai DAR 4. Salah satu kontraktor bertutur tentang bangunann ini,

“Biasanya kami kalau membongkar bangunan seperti ini cuma butuh waktu paling lama dua hari mas, tapi kalau bangunan ini beda. Ini udah tiga hari juga belum selesai.”

Sudah bisa dibayangkan betapa kokohnya bangunan ini. Dan memang bangunan jaman dulu terkenal untuk tingkat kekokohannya. Akhirnya setelah sekitar lima hari bangunan ini dibrondong dengan alat berat, tiga bangunan pun rata dengan tanah. Tersisa DAR 1 yang masih berdiri (sampai catatan ini diterbitkan). Semoga masih “disisakan” kenangan kami walaupun hanya DAR 1.

DAR dan segala ceritanya sekarang hanya tinggal kenangan, kenangan yang tak bisa dilupakan. Entah kapan akan ada lagi cerita-cerita itu, yang pasti, harapan kami, jangan sia-siakan “pengorbanan” ini. Semoga tercipta para sarjana yang akan membawa kemajuan untuk negeri ini, dan dunia...

DARku moDAR!!!

Beberapa dokumentasi: